"Hallo nama saya Nisa Aulya Diniyah, posisi saya disini sebagai owner dari Joyjoya. Kali ini saya akan menceritakan tentang pendiri Home Industry JOyjoya ini dari narasumber yang terpercaya yaitu bapak saya sendiri, Happy Reading guys"
Awalnya sebelum mendirikan home
indstry ini Agus Wahyudin pria berkelahiran Bandung 26 Agustus 1975 ini bekerja
di sebuah pabrik besar di daerah Bandung. Seringkali beliau berpindah pindah
pabrik karena pekerjaan nya yang belum tetap karena harus menafkahi istri dan
anak anaknya. Setiap akhir pekan beliau pulang ke Garut untuk mengunjung istri
dan anak anaknya. Pada tahun 2006 karena keinginannya untuk membuka usaha
sendiri beliau selalu mengumpulkan gajihnya sedikit demi sedikit . setelah
uangnya cukup beliau membeli 1 mesin rajut dan merintisnya dari awal, membeli
beberapa benang, merajutnya dan mengirimnya ke bandung untuk di jahit. Di tahun
2007 beliau pun membeli 1 mesin jahit melalui uang yang beliau kumpulkan dari
usahanya itu,alhasil setelah merajutnya lalu ia bisa menjahitnya sendiri.
Istrinya Ai Rokayah pun ikut membantu untuk memasarkan produk hasil suaminya
tersebut sulit untuk memasarkannya karena lingkungan yang di bilang sepi. Lalu
istrinya berinisiatif untuk berjualan di luar lingkungan yaitu target
pertamanya yaitu di Sarana Olahraga Kerkop ,Garut. karena hasil penjualan yang
cukup lumayan membeli 1 setrika uap untuk meningkatkan kualitas barangnya.
Usaha
ini cukup bertahan lama karena kualitasnya yang baik,berjualan di saran
olahraga pun hanya bertahan slama 1 tahun karena kebanyakan pesanan yang di
terimanya sehingga tidak bisa menjaga usaha nya itu. Karena kenaikan harga
benang yang melonjak dan harga jual yang di bilang murah usahanya pun mengalami
kebangkrutan yang cukup fatal. Sempat terniat oleh beliau untuk menjual mesin
mesinya dan kembali pabrik dimana beliau bekerja dahulu. Tetapi niatnya pun
tidak tersampaikan karena istrinya yang menyemangati dan menginofasi usahanya.
Dari uang yang simpannya beliau membeli benang yang cukup mahal kualitas benang
yang lebih baik dari sebelumnya dan membuat beberapa baju dan di jualnya dengan
hitungan harga yang benar. Dengan meningkatkan kualitas usahanya pun bangkit
kembali, seperti biasa hasil dari yang beliau peroleh beliau kumpulkan untuk
membeli mesin rajut baru. Tahun 2010 mesin yang beliau punya berjumlah 4 dan 1
pegawai, bukan hal yang mudah untuk membeli mesin mesin itu karena harganya
yang lumayan mahal bagi beliau karena keadaan yang pas pas an . 1 tahun
kemudian pun usahanya semakin ramai karena pesanan yang melonjak akhirnya
beliau merekrut 1 pagawai kembali. Pada tahun 2012 kerugian pun menghampiri
beliau sama seperti dulu di karenakan harga benang yang mahal,kurang baiknya
kinerja pegawai yang mengakibatkan tidak tecapaiya target pesanan dan
menyekolahkan anak anaknya yang mulai besar usahanya pun kembali turun yang
mengalami kerugian dan harus merelakan 2 pegawainya. Tetapi beliau tidak putus
usaha dan melanjutkan usaha yang di lakoninya di bantu oleh istri dan anak sulungnya
untuk memasarkan produknya ibaratnya mobil di jalan yang padat merayap usahanya
sama seperti itu.
Di
bantu oleh istri dan anaknya usaha nya pun kembali mengalami peningkatan hingga
saat ini hingga bisa membeli lagi 1 mesin obras dan spanduk untuk di simpan di
depan rumahnya. Nama home industry saat tahun 2013 yaitu “GRACE COLLECTION”
yang di ambil dari nama anak bungsunya yaitu Gressy. Saat 2015 anak sulungnya
membuka olshop yang bernama “ICHASHOP” berjualan online sangat menguntungkan
bagi anak sulungnya yang bernama Nisa. Tahun 2017 menjadi tahun “JOYJOYASTORE”
berdiri spanduk yang berada di depan rumah dan olshopnya pun berganti menjadi
Joyjoyastore .sehingga usaha yang di dirikannya pun berjalan lancar hingga saat
ini tidak ada pegawai karena usahanya di jalankan oleh istri dan anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar