Cari Blog Ini

Senin, 23 April 2018

SEJARAH JOYJOYA







"Hallo nama saya Nisa Aulya Diniyah, posisi saya disini sebagai owner dari Joyjoya. Kali ini saya akan menceritakan tentang pendiri Home Industry JOyjoya ini dari narasumber yang terpercaya yaitu bapak saya sendiri, Happy Reading guys" 

            Awalnya sebelum mendirikan home indstry ini Agus Wahyudin pria berkelahiran Bandung 26 Agustus 1975 ini bekerja di sebuah pabrik besar di daerah Bandung. Seringkali beliau berpindah pindah pabrik karena pekerjaan nya yang belum tetap karena harus menafkahi istri dan anak anaknya. Setiap akhir pekan beliau pulang ke Garut untuk mengunjung istri dan anak anaknya. Pada tahun 2006 karena keinginannya untuk membuka usaha sendiri beliau selalu mengumpulkan gajihnya sedikit demi sedikit . setelah uangnya cukup beliau membeli 1 mesin rajut dan merintisnya dari awal, membeli beberapa benang, merajutnya dan mengirimnya ke bandung untuk di jahit. Di tahun 2007 beliau pun membeli 1 mesin jahit melalui uang yang beliau kumpulkan dari usahanya itu,alhasil setelah merajutnya lalu ia bisa menjahitnya sendiri. Istrinya Ai Rokayah pun ikut membantu untuk memasarkan produk hasil suaminya tersebut sulit untuk memasarkannya karena lingkungan yang di bilang sepi. Lalu istrinya berinisiatif untuk berjualan di luar lingkungan yaitu target pertamanya yaitu di Sarana Olahraga Kerkop ,Garut. karena hasil penjualan yang cukup lumayan membeli 1 setrika uap untuk meningkatkan kualitas barangnya.
Usaha ini cukup bertahan lama karena kualitasnya yang baik,berjualan di saran olahraga pun hanya bertahan slama 1 tahun karena kebanyakan pesanan yang di terimanya sehingga tidak bisa menjaga usaha nya itu. Karena kenaikan harga benang yang melonjak dan harga jual yang di bilang murah usahanya pun mengalami kebangkrutan yang cukup fatal. Sempat terniat oleh beliau untuk menjual mesin mesinya dan kembali pabrik dimana beliau bekerja dahulu. Tetapi niatnya pun tidak tersampaikan karena istrinya yang menyemangati dan menginofasi usahanya. Dari uang yang simpannya beliau membeli benang yang cukup mahal kualitas benang yang lebih baik dari sebelumnya dan membuat beberapa baju dan di jualnya dengan hitungan harga yang benar. Dengan meningkatkan kualitas usahanya pun bangkit kembali, seperti biasa hasil dari yang beliau peroleh beliau kumpulkan untuk membeli mesin rajut baru. Tahun 2010 mesin yang beliau punya berjumlah 4 dan 1 pegawai, bukan hal yang mudah untuk membeli mesin mesin itu karena harganya yang lumayan mahal bagi beliau karena keadaan yang pas pas an . 1 tahun kemudian pun usahanya semakin ramai karena pesanan yang melonjak akhirnya beliau merekrut 1 pagawai kembali. Pada tahun 2012 kerugian pun menghampiri beliau sama seperti dulu di karenakan harga benang yang mahal,kurang baiknya kinerja pegawai yang mengakibatkan tidak tecapaiya target pesanan dan menyekolahkan anak anaknya yang mulai besar usahanya pun kembali turun yang mengalami kerugian dan harus merelakan 2 pegawainya. Tetapi beliau tidak putus usaha dan melanjutkan usaha yang di lakoninya di bantu oleh istri dan anak sulungnya untuk memasarkan produknya ibaratnya mobil di jalan yang padat merayap usahanya sama seperti itu.
Di bantu oleh istri dan anaknya usaha nya pun kembali mengalami peningkatan hingga saat ini hingga bisa membeli lagi 1 mesin obras dan spanduk untuk di simpan di depan rumahnya. Nama home industry saat tahun 2013 yaitu “GRACE COLLECTION” yang di ambil dari nama anak bungsunya yaitu Gressy. Saat 2015 anak sulungnya membuka olshop yang bernama “ICHASHOP” berjualan online sangat menguntungkan bagi anak sulungnya yang bernama Nisa. Tahun 2017 menjadi tahun “JOYJOYASTORE” berdiri spanduk yang berada di depan rumah dan olshopnya pun berganti menjadi Joyjoyastore .sehingga usaha yang di dirikannya pun berjalan lancar hingga saat ini tidak ada pegawai karena usahanya di jalankan oleh istri dan anaknya. 
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar